BAGAIMANA ORGANISASI BELAJAR
Agar suatu organisasi
“survive” maka
setiap
orang
didalamnya harus
tahu
betul tentang organizational
elarning, bagaimana oerganisasi belajar, apa saja tingkatan dan jenis belajar
dalam organisasi. Apakah yang dimaksud dengan organizational learning? Guns dan Anundsen
mendefinisikannya
sebagai berikut:
“A simple definistion of organizational elarning
is “figuring out what works or
what works better””
Secara lebih rinci, organizational learning adalah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan, nilai, keyakinan dan sikap yang dapat meningkatkan pemeliharaan, pertumbuhan dan perkembangan organisasi. JAdi, yang ditekankan disini adalah aplikasi belajar (application of learning).
Level belajar
menurut Guns dan Anundsen terdiri dari lima
tingkatan yaitu, akuisisi,
penggunaan, refleksi, perubahan, dan flow.
- Akuisisi (Acquisition); adalah perolehan sikap, keyakinan, nilai, prinsip, informasi, pengetahuan dan keterampilan. Bisa saja akuisis ini terjadi bahkan sebelum karyawan direkrut.
- Penggunaan (Use); adalah aktifitas penggunaan dari semua unsur yang diperoleh tersebut.
- Refleksi (Reflection); adalah upaya memikirkan gambaran utuh (big picture thinking) yaitu upaya mempertanyakan, menganalisis dan memperbaiki asumsi. Pada akhirnya bisa saja dengan melakukan refleksi akan membangun paradigm baru.
- Perubahan (Change); adalah upaya mengembangkan strategi, mengalokasikan sumber daya dan melakukan aksi untuk memastikan bahwa perubahan yang diharapkan menghasilkan dampak yang tinggi.
- Flow; adalah proses belajar terjadi secara kontinyu dan otomatis tanpa disadari.
Disamping mengetahui tingkatan belajar, perlu juga menyadari betul tentang tipe belajar. Tipe belajar menurut Guns and Anundsen
diantaranya adalah sebagai berikut:
- Belajar Tugas (Task Learning) – bagaimana melakukan sesuatu dan meningkatkan kinerja tentang tugas-tugas khusus.
- Belajar sistemik (systemic thinking) – memahami sistem dasar dan proses organisasi.
Bagaimana organisasi dikembangkan, diimpelmentasikan dan ditingkatkan.
- Belajar budaya (Culutral learning)– memahami nilai. Keyakinan, dan sikap yang dapat memberikan landasan bekerja secara produktif.
- Belaajar kepemimpinan (leadership learning) – memahami bagaimana memimpin dan
- mengelola individu, kelompok, team dan unit organisasi lebih besar.
- Belajar Team (Team Learning) – memahami bagaimana fungsi dalam suatu team berjalan secara efektif.
- Belajar strategis (strategic Learning) – memahami strategi bisnis dasar organisasi,
- bagaimana organisasi dikembangkan, dilaksanakan dan ditingkatkan.
- Belajar kewirausahaan (Entrepreneurial learning) – memahami kewirasusahaan dasar dan bagaimana menjalankan team sebagai bisnis mikro.
- Belajar reflektif (Reflective Learning) – mempertanyakan dan menganalisis asumsi
- asumsi, model dan paradigma organisasi,
- Belajar transformasional (Transformational Learning) – memahami bagaimana membuat organisasi berubah secara signifikan.
Komentar
Posting Komentar
Saya senang kalau anda menambahkan komentar terkait dengan content.